Indonesia. Teknologi - Tencent dilaporkan berencana untuk mengembangkan gim dengan karakter Nintendo di dalamnya. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal.
Dikutip dari Engadget, Rabu (13/11/2019), sumber orang dalam Tencent yang tidak ingin diungkap identitasnya mengatakan rencana ini merupakan upaya perusahaan memperluas pasarnya ke luar Tiongkok.
Menurut sumber tersebut, Tencent nantinya akan mengembangkan gim konsol untuk pasar Amerika Serikat dan Eropa dengan memakai karakter Nintendo. Selain itu, mereka juga belajar dasar pembuatan gim konsol dari para insinyur Nintendo.
Perlu diketahui, Tencent sudah dikenal sebagai pengembang kenamaan dan penerbit gim mobile dan PC. Karenanya, keputusan untuk merambah ke bisnis konsol dianggap wajar, termasuk rencananya untuk mengembangkan sayap ke luar Tiongkok.
Namun yang perlu diingat, Nintendo dikenal sangat ketat melindungi properti intelektual dan budaya yang dimiliki perusahaan, untuk mempertahankan pengalaman para gamer.
Kendati demikian, kemitraan ini mungkin akan terjadi, mengingat Nintendo sudah mulai sedikit longgar terhadap pengembang lain. Sebagai contoh, perusahaan mengembangkan Super Mario Run bersama pengembang DeNa.
Meski berencana mengambil unsur Nintendo, Tencent tidak berminat melakukan porting gim pengembang asal Jepang itu ke Tiongkok. Menurut perusahaan, gim Nintendo tidak dibuat untuk orang membayar banyak uang.
Sebelumnya, Tencent, mengumumkan kemitraan dengan Nintendo untuk melokalkan gim-gim terkenal di konsol Switch. Selain itu, kedua perusahaan akan mendirikan peladen (server) melalui layanan komputasi awan Tiongkok.
Pengumuman ini diterbitkan dalam sebuah pernyataan bersama di jejaring sosial Weibo. Namun, belum ada informasi berapa harga dan kapan konsol itu akan dirilis di Tiongkok.
Tencent, sebagaimana dikutip dari Reuters, Sabtu (3/8/2019), telah mendapatkan persetujuan pada April lalu untuk dapat menjual Nintendo Switch di Tiongkok. Bagi Nintendo, persetujuan ini membuka jalan supaya perusahaan dapat memasarkan Switch ke Tiongkok, yang merupakan pasar terbesar di dunia.
Informasi yang telah diketahui meliputi opsi pembayaran WeChat Pay di e-store Nintendo dan bantuan untuk pembukaan kanal pembelian offline.
Regulasi di Tiongkok memang dikenal ketat, sehingga perusahaan teknologi yang ingin memasarkan produknya di sana, harus memenuhi sejumlah persyaratan. Oleh sebab itu, kemitraan Nintendo dengan Tencent diharapkan dapat memuluskan jalan masuk bagi konsol Switch.
Sejauh ini juga belum terkonfirmasi gim apa saja yang direncanakan akan dirilis di Tiongkok.
Diwartakan sebelumnya, Qualcomm dan Tencent mengumumkan kemitraan strategis. Melalui kemitraan itu, gim garapan Tencent akan dapat dimainkan lebih baik di perangkat yang menggunakan chipset Qualcomm. Selain itu, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (31/7/2019), kemitraan ini juga termasuk pada proyek gaming smartphone 5G.
"Mobile gaming, yang merupakan contoh penting penggunaan 5G, akan segera mengambil keuntungan dari konektivitas generasi berikutnya," kata Frank Meng, chairman Qualcomm Tiongkok dalam pernyataannya.
Lebih lanjut, menurut Frank, "Koneksi lebih cepat, pita lebar lebih banyak, dan latensi ultrarendah akan mendukung pengalaman gaming secara real-time, multipemain dan mendalam."
Proyek gaming smartphone 5G ini bisa dibilang tindak lanjut atas kemitraan sebelumnya. Beberapa waktu lalu, Tencent menggandeng Asus memperkenalkan ROG Phone II. Gaming smartphone tersebut menggunakan chipset Snapdragon 855 Plus dari Qualcom.
Saat ini Tencent sedang menggarap layanan back-end berbasis komputasi awan bernama Instant Play. Layanan tersebut dapat digunakan pengembang gim untuk mengakomodasi kebutuhan game streaming. Melalui layanan komputasi awan miliknya, Microsoft juga menawarkan layanan serupa.
Sumber : CNNINDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.