Indonesia, Seni - Ajang Indonesia Comic Con 2019 menyedot perhatian berbagai kalangan, terlebih para penggemar gim, anime, dan komik.
Bertandang ke Jakarta Convention Center, Senayan, Anda akan bertemu berbagai macam karakter gim, komik maupun serial kartun dalam wujud 'nyata'. Para cosplayer berlomba tampil dan mendandani diri layaknya karakter favorit mereka.
Tak hanya kostum, dandanan pun dibuat sedemikian rupa sehingga benar-benar serupa, mulai dari mata hingga bentuk wajah. Tentu bukan persoalan mudah mewujudkan karakter dua dimensi (2D) menjadi karakter tiga dimensi (3D).
Salah satu cosplayer Melviani Adelia Amanda mengaku menemui kesulitan untuk make up di bagian mata. Menurut dia, mata mencerminkan sifat atau kepribadian tokoh sehingga ini kerap jadi tantangan buatnya.
"Make up mata itu menantang banget dan paling lama memang," kata Melvi di sela ajang Indonesia Comic Con 2019 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10)
Selain itu, kata dia, bagian tubuh paling sulit didandani ialah bentuk wajah. Tokoh-tokoh anime atau kartun biasanya memiliki bentuk wajah cenderung lancip. Dia pun menyiasati bentuk wajah dengan teknik counturing dan penggunaan face tip (selotip untuk wajah).
Ditemui pada kesempatan sama, Rania dari komunitas cosplay Bandung juga mengakui bentuk wajah cukup sulit disiasati. Namun saat ini, dia memerankan tokoh Anna dari film Frozen sehingga tidak ada kendala berarti.
Riasan ala Anna tidak serumit tokoh lain seperti Elsa. Cukup dengan make up natural dan alis mata tebal, tokoh Anna bisa diwujudkan. Berbeda dengan tokoh Elsa yang memiliki wajah jauh lebih tirus sehingga perlu bantuan counturing atau face tip.
Pengalaman make up berbeda diungkapkan oleh Igam Asia Candira. Cosplayer yang datang dari Bali ini berkata riasan mata jadi yang paling sulit dibuat.
"Mata sih. Susah. Tiap karakter beda bentuk mata. Beda animator, beda style bentuk matanya," kata dia.
Untuk ajang ini, Igam tidak mengambil karakter yang rumit. Karakter Ban si maling dari anime Seven Deadly Sins ia pilih karena kostumnya tidak rumit atau membuatnya sulit bergerak.
Hanya saja, karakter anime satu ini terbilang licik dengan mata yang khas. Mau tak mau demi mendapatkan mata ala Ban, Igam menarik matanya dengan face tip agar lebih sipit.
"Dia itu karakter yang enggak bisa mati karena minum air suci. Dia kan chill, santai. Senyum licik, jahat," ujarnya disusul tawa.
Sementara itu, Yuegene Fay, cosplayer sekaligus make up artist asal Thailand berkata selain kostum, make up adalah bagian terpenting buat seorang cosplayer. Make up bakal merepresentasikan karakter sekaligus kepribadian si karakter.
Buat Yuegene, alis adalah bagian paling sulit dan menantang dalam merias wajah ala karakter tokoh. Barangkali buat orang kebanyakan alis itu sama saja dan tidak membawa banyak pengaruh. Padahal tidak demikian.
"Alis itu sangat penting untuk menunjukkan ekspresi. Contohnya untuk karakter ikemen (karakter pria tampan), mungkin alisnya bakal lebih rendah daripada yang kamu punya. Agar membuatnya lebih manly. Tapi buat cewek alisnya lebih tipis dan tinggi. Detail kecil tapi bikin perbedaan," kata cosplayer yang pernah mewakili Thailand di ajang cosplay dunia.
Sepanjang kariernya, karakter yang cukup sulit ia wujudkan ialah karakter Cu Chulainn dari game Fate Grand Order.
Menurut dia, Cu adalah karakter dengan sifat buruk. Yeugene mengaku sulit berdandan agar terlihat jahat seperti Cu.
"Dia itu buruk tapi seperti punya sesuatu di matanya. Saya mikir harus pakai banyak warna buat karakter ini. Beda banget sama karakter lain yang pernah saya ambil. Itulah. Saya mikir banget gimana mewujudkannya," katanya.
Untuk ajang Indonesia Comic Con 2019, Yeugene mengambil karakter Tomioka Giyuu dari anime Kimetsu no Yaiba. Buatnya, tidak sulit mewujudkan karakter Tomioka sebab tampilan wajah karakter ini dan dirinya tak jauh berbeda.
"Karakter ini tidak sulit kok. Jika mau cosplay, just do it. Kalau make up, bayangkan wajahmu adalah kertas putih dan kamu cukup membubuhkan warna di atasnya," pungkasnya.
Sumber : CNNINDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.