Indonesia, Kesehatan - Menggunakan sweatshirt atau jaket lengan panjang saat ber-lari memang memiliki manfaat. Namun, perlu dipertimbangkan ulang karena adanya risiko kesehatan yang mengintai.
Saat Anda lari, detak jantung akan meningkat untuk menyediakan oksigen bagi otot. Semakin cepat detaknya, semakin banyak energi yang diperlukan dan kalori yang terbakar.
Saat menggunakan jaket, suhu tubuh, sirkulasi darah, dan detak jantung akan meningkat. Serta berusaha mempertahankan suhu tubuh. Alhasil semakin banyak kalori yang terbakar, tapi ini bukan berarti selalu menggunakan jaket lari adalah ide yang baik.
Kepanasan adalah kondisi saat suhu tubuh meningkat dan badan Anda sudah tidak bisa mempertahankan suhu normal. Dikutip dari Mayo Clinic pada Kamis, 10 Oktober 2019, hal ini rawan terjadi bila olahraga lari digabungkan dengan beberapa aktivitas intens lainnya.
Anda bisa kepanasan saat berlari dengan jaket, dan berpotensi terkena heat stroke. Dikutip dari Merdeka, Dr Jezy Reisya dari Meet Doctor menjelaskan bahwa heat stroke adalah kondisi saat suhu tubuh Anda mencapai 40 derajat celcius atau lebih dan ini mengancam nyawa.
Selain itu, penggunaan jaket juga kurang efektif bila Anda ingin membakar kalori. Jumlah kalori yang dibakar saat lari diakibatkan karena adanya intensitas dan durasi.
Penggunaan jaket hanya meningkatkan intensitas dan biasanya mengurangi durasi. Sehingga kalori yang dibakar saat menggunakan jaket menjadi lebih sedikit dibandingkan berlari tanpa sweatshirt.
Jezy juga mengatakan bahwa berat badan memang seolah cepat turun bila Anda banyak berkeringat karena menggunakan jaket. Padahal nyatanya, bukan kalori dan lemak yang berkurang, melainkan air, sehingga tubuh menjadi dehidrasi.
Sumber : Liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.